Sekolah Rakyat Mulai Jalan Juli 2025, Fokus Didik Anak dari Keluarga Miskin

Aryafdillahi HS
Selasa 01 Juli 2025, 11:32 WIB
Sekolah Rakyat Mulai Jalan Juli 2025, Fokus Didik Anak dari Keluarga Miskin (Sumber : Dok. Kemensos)

Sekolah Rakyat Mulai Jalan Juli 2025, Fokus Didik Anak dari Keluarga Miskin (Sumber : Dok. Kemensos)

LABVIRAL.COMMenteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan bahwa program Sekolah Rakyat akan resmi berjalan serentak mulai Juli 2025. Sebanyak 100 titik rintisan telah disiapkan untuk menampung 9.755 siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, didampingi oleh 1.554 guru serta 3.390 tenaga pendidikan pendukung.

Sekolah Rakyat ini, seperti yang sering disampaikan Bapak Presiden Prabowo, adalah untuk keluarga yang kurang mampu, keluarga yang punya potensi putra-putrinya putus sekolah, atau bahkan sudah putus sekolah,” kata Gus Ipul, Senin (30/6/2025).

Sekolah ini dirancang sebagai sekolah berasrama untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, di mana siswa belajar pelajaran formal di siang hari, dan mendapat pendidikan karakter pada malam hari. Kurikulum mencakup penguatan nilai agama, kepemimpinan, serta keterampilan hidup.

Baca Juga: BNPB Catat Sejumlah Bencana Alam di Akhir Juni 2025, Warga Diimbau Tetap Waspada

“Ada ekstrakulikulernya dan ada kegiatan lain yang menunjang, sehingga mereka diharapkan punya keterampilan-keterampilan sesuai dengan minatnya,” jelas Gus Ipul. Penjaringan siswa dilakukan berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dilengkapi verifikasi lapangan oleh Dinsos, PKH, BPS, dan kepala daerah.

“Sasaran kita dari Desil 1 yang miskin-miskin ekstrem itu, kemudian ada tim yang berkunjung, berdialog dengan orangtuanya, melihat kondisi objektifnya,” ujarnya. Jika ada yang belum tercatat, namun hasil survei menunjukkan kondisi layak, tetap bisa diterima. “Jika mereka sampai putus sekolah, ada kemungkinan mereka diberi peluang untuk bisa di Sekolah Rakyat. Istilahnya promotif, itu adalah multi-entry, multi-exit,” lanjutnya.

Pada tahap awal, gedung-gedung milik pemerintah pusat dan daerah yang telah direnovasi akan digunakan. Ke depannya, pemerintah menargetkan membangun sekolah permanen di lahan minimal 8 hektare, dengan kapasitas hingga 1.000 siswa dan fasilitas lengkap.

Baca Juga: IKA UNPAD dan BAZNAS Jalin Kolaborasi Bangun Unit Pengumpul Zakat Alumni

“Diperkirakan biayanya satu sekolah itu sampai Rp200 miliar, lengkap dengan meubelairnya, dan perangkat yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar,” ujar Gus Ipul.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini