“Selamat atas penyelenggaraan Muktamar ke-5 Wanita Persatuan Ummat Islam. Semoga muktamar ini menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang membawa manfaat luas bagi umat, bangsa, dan negara. Mari kita wujudkan kesetaraan gender melalui pembangunan yang adil dan inklusif, sehingga perempuan dapat mandiri secara ekonomi dan menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan daerahnya masing-masing,” pungkasnya.
Ketua Majelis Syuro PUI, K.H. Nur Hasan Zaidi turut menyampaikan bahwa tantangan perempuan Indonesia saat ini tidak lagi sebatas mengenali masalah, tetapi bagaimana merumuskan solusi konkret. Salah satu fokus yang ia dorong adalah penguatan ketahanan keluarga dan masa depan anak melalui pendidikan karakter dan nilai-nilai keislaman.
Baca Juga: Gus Ipul Libatkan PPATK untuk Tingkatkan Akurasi Penyaluran Bansos
Sementara itu, Ketua Umum PP Wanita PUI menyampaikan bahwa tema Muktamar ke-5 “Menguatkan Peran Perempuan dan Meneguhkan Ketahanan Keluarga” menjadi panduan dalam memperkuat keluarga sebagai benteng utama menghadapi perubahan zaman. Ia menyampaikan sejumlah inisiatif strategis yang telah dijalankan Wanita PUI, mulai dari kurikulum pranikah, pendidikan karakter sejak PAUD, hingga pelatihan keterampilan berbasis lingkungan di pesantren dan sekolah.
Seluruh program ini ditujukan untuk membentuk generasi muda yang tangguh secara moral dan sosial sejak dini, serta memperkuat peran keluarga dalam mencegah persoalan sosial yang lebih luas.***