LABVIRAL.COM – Dalam rangka peringatan Hari Koperasi Nasional yang jatuh pada 12 Juli 2025, Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Barat mengadakan ziarah ke makam pendiri DEKOPIN, Niti Sumantri, di Pemakaman Cikutra, Bandung.
“Bukan sekadar rutinitas tiap tahun yang dirayakan oleh seluruh gerakan Koperasi di Indonesia, 12 Juli sebagai Hari Koperasi Nasional ditetapkan dalam Kongres Koperasi Pertama didahului oleh perjuangan para penggagasnya dari Priangan, yang dipimpin oleh Niti Sumantri,” ujar Ketua Dekopinwil Jawa Barat, Nurodi.
Ia mengungkapkan kisah heroik bagaimana Niti Sumantri memimpin utusan koperasi Priangan menembus blokade Belanda demi sampai ke Yogyakarta untuk meminta restu dari Wakil Presiden Mohammad Hatta dan tokoh-tokoh nasional seperti Margono Djojohadikusumo guna mengadakan Kongres Koperasi Pertama.
Baca Juga: Perundingan IEU-CEPA Rampung, Mendag: Presiden Prabowo Siap Umumkan Kesepakatan Bersejarah
“Perjuangan itu, bukan sekadar fisik tapi juga ideologis, karena keyakinan untuk mendeklarasikan Koperasi sebagai ideologi ekonomi negara sebagaimana dimaktub dalam UUD 1945,” ujar Nurodi.
Kongres Koperasi Pertama akhirnya dapat digelar di Tasikmalaya, Jawa Barat, meski harus berpindah lokasi beberapa kali akibat gangguan pendudukan Belanda. Semangat kemerdekaan menjadi pendorong utama kongres tersebut.
Nurodi menegaskan bahwa Niti Sumantri bukanlah tokoh biasa. Ia pernah dibuang ke Boven Digul, Papua oleh Belanda pada periode 1927–1931, tempat pembuangan yang dikenal kejam dan juga menjadi tempat pembuangan tokoh-tokoh pergerakan lainnya seperti Bung Hatta.
Baca Juga: Komunitas Desa dan Kota Didorong Bangun Hunian Lewat Skema Koperasi
Karena itu, menurutnya, Hari Koperasi kali ini seharusnya menjadi momen refleksi untuk mengenang tokoh-tokoh asal Jawa Barat yang memberikan kontribusi besar bagi gerakan koperasi nasional, termasuk Niti Sumantri.
"Kalau Muhammad Hatta dikenang sebagai Bapak Koperasi Indonesia, yang meletakkan koperasi sebagai perwujudan ideologi ekonomi yang tercantum dalam konstitusi, serta Bung Hatta juga sebagai Proklamator maka dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional, maka dalam perspektif perjuangan gerakan koperasi, tokoh yang menggerakan koperasi secara nasional ini patut juga diperjuangkan menjadi pahlawan nasional," tambah Nurodi.
Dekopinwil Jabar pun berkomitmen untuk mengusulkan gelar Pahlawan Nasional bagi Niti Sumantri melalui mekanisme resmi. “Mekanisme pengusulan akan dilakukan tentu melalui Pemda Jawa Barat untuk diseleksi oleh Tim penerima pahlawan dari Daerah, untuk selanjutnya diusulkan ke Pemerintah Pusat,” jelasnya.
Baca Juga: Kopi Indonesia Curi Perhatian Dunia di WoC Jenewa dengan Potensi Transaksi Rp123 Miliar
Untuk mendukung proses ini, Dekopinwil Jabar akan membentuk Tim Kajian khusus guna menelusuri sejarah, dokumen, dan kesaksian terkait kiprah Niti Sumantri. Berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat juga akan dilibatkan dalam proses kajian ilmiah tersebut.
“Selanjutnya kita akan melakukan roadshow seminar untuk membahas tokoh kita ini untuk mendapatkan masukan sekaligus kritik terhadap usulan ini,” ujarnya.
Nurodi menutup dengan menyatakan bahwa upaya ini memiliki dua tujuan utama: memberikan penghargaan atas jasa besar tokoh koperasi asal Priangan tersebut, sekaligus membangkitkan semangat rakyat Jawa Barat dan Indonesia secara umum untuk terus mengisi kemerdekaan melalui koperasi.
“Paling tidak, ada dua tujuan pokok, selain memberi apresiasi atas jasa tokoh koperasi Priangan ini, juga membangkitkan semangat dan motivasi rakyat Jawa Barat dan Indonesia umumnya bahwa revolusi Indonesia Merdeka itu diisi dengan tekad yang kuat dari gerakan koperasi Indonesia untuk mewujudkan cita-cita ekonomi Indonesia Merdeka, masyarakat adil makmur,” pungkasnya.***