Said Abdullah Ajak Hidupkan Kembali Semangat Gotong Royong Lewat Koperasi

Aryafdillahi HS
Rabu 16 Juli 2025, 15:54 WIB
Said Abdullah Ajak Hidupkan Kembali Semangat Gotong Royong Lewat Koperasi (Sumber : Dok. Gesuri)

Said Abdullah Ajak Hidupkan Kembali Semangat Gotong Royong Lewat Koperasi (Sumber : Dok. Gesuri)

LABVIRAL.COMKetua Dewan Pengawas Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), MH Said Abdullah, mengajak masyarakat untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong dalam gerakan koperasi nasional.

Dalam peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) yang jatuh setiap 12 Juli, Said menekankan bahwa koperasi tidak hanya sebagai instrumen ekonomi, namun juga merupakan gerakan sosial dan pendidikan rakyat yang telah lama mengakar dalam sejarah Indonesia.

“Sejak awal, koperasi hadir bukan sekadar wadah ekonomi, tapi juga sebagai gerakan sosial dan pendidikan rakyat,” ungkap Said Abdullah, Senin (14/7/2025).

Baca Juga: Kemenkeu Pertimbangkan Serahkan Aset Negara Tak Terpakai ke Danantara

Ketua Badan Anggaran DPR RI ini juga mengingatkan kembali pada pemikiran Bung Hatta, Bapak Koperasi Indonesia, yang menganggap koperasi sebagai pengejawantahan dari nilai-nilai ekonomi Pancasila.

“Dr. Mohammad Hatta, Bapak Koperasi Indonesia, menanamkan nilai bahwa koperasi adalah usaha milik rakyat dengan semangat kesetaraan, sarana pendidikan dan pengembangan diri, pilar pembangunan ekonomi inklusif, serta wujud nyata ekonomi Pancasila: gotong royong, demokratis, dan untuk kesejahteraan bersama,” bebernya.

Said, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, menyoroti berbagai persoalan yang masih menghambat perkembangan koperasi di tanah air. Salah satunya adalah minimnya kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) yang masih di bawah 1 persen—tertinggal jauh dari negara-negara lain yang menjadikan koperasi sebagai pilar utama perekonomian.

Baca Juga: Dorong Ekonomi Biru, Kementerian BUMN Ajak Danareksa Garap Kawasan Pesisir

Ia juga menyinggung bahwa mayoritas koperasi di Indonesia masih berkutat di sektor simpan pinjam, sementara sektor lainnya seperti produksi, konsumsi, dan jasa belum berkembang optimal.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini