Peluncuran 80 Ribu Koperasi Desa Jadi Langkah Nyata Menuju Ekonomi Gotong Royong

Aryafdillahi HS
Selasa 22 Juli 2025, 09:54 WIB
Peluncuran 80 Ribu Koperasi Desa Jadi Langkah Nyata Menuju Ekonomi Gotong Royong (Sumber : Dok. Kemenkop)

Peluncuran 80 Ribu Koperasi Desa Jadi Langkah Nyata Menuju Ekonomi Gotong Royong (Sumber : Dok. Kemenkop)

LABVIRAL.COM – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meluncurkan kelembagaan 80.081 unit Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di Bentangan, Klaten, Jawa Tengah. Peresmian ini menjadi momentum penting untuk mengembalikan sistem ekonomi nasional pada semangat Pasal 33 UUD 1945.
 
“Hari ini menjadi hari bersejarah. Kita meluncurkan 80.081 Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih. Ini adalah awal dari usaha besar bangsa untuk kemandirian ekonomi rakyat,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya, Senin (21/07/2025).
 
Presiden menegaskan bahwa koperasi adalah alat perjuangan bagi masyarakat kecil dan menjadi wadah bagi mereka yang selama ini terpinggirkan. Koperasi mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi jati diri bangsa, meskipun dalam praktiknya sering mendapat hambatan dari pihak-pihak berkepentingan.
 
“Gerakan koperasi ini tidak oleh kapitalis besar. Mereka menganggapnya ancaman karena koperasi bisa jadi saingan. Tapi ini adalah perjuangan untuk berdiri di atas kaki kita sendiri,” tegasnya.
 
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam percepatan pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, yang hari ini resmi diluncurkan bertepatan dengan puncak Hari Koperasi Nasional 2025. Ia menyebut program ini sebagai lompatan besar dalam membangkitkan semangat ekonomi berbasis gotong royong.
 
"Jadi tahap pembentukan sudah selesai, tadi sudah disampaikan bahwa Kopdes/Kel Merah Putih sudah terbentuk di seluruh Indonesia. Kemudian chapter kedua memasuki pengoperasian koperasi desa Keluar Merah Putih," kata Menkop Budi Arie.
 
Ia menjelaskan, koperasi desa akan menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui distribusi kebutuhan pokok, dukungan untuk petani dan nelayan, serta memangkas rantai pasok yang selama ini merugikan warga.
 
“Kita optimis, tadi Pak Presiden sampaikan jangan sampai seperti dulu dimana ketua untung duluan. Sekarang ini eranya Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih adalah rakyat harus untung duluan," ujarnya.
 
Kopdes/Kel Merah Putih ditargetkan mampu menekan angka kemiskinan ekstrem, menurunkan stunting, dan memberantas praktik tengkulak dan rentenir. Pemerintah juga akan memberikan pendampingan bagi koperasi yang belum berjalan secara optimal.
 
"Nanti yang belum beroperasi kita akan dorong supaya semua koperasi desa/ kelurahan Merah Putih ini bisa segera beroperasi," sambungnya.
 
Untuk menjamin transparansi dan keberlanjutan program, Kemenkop bekerja sama dengan KPK, Kejaksaan Agung, dan aparat hukum lain untuk mencegah penyalahgunaan anggaran. Selain itu, teknologi digital juga akan dioptimalkan sebagai sistem pengawasan dan operasional koperasi.
 
"Kita tidak mau program ini gagal, karena itulah keterlibatan seluruh masyarakat sangat dibutuhkan untuk menggerakkan dan juga mengawasi pengoperasian koperasi desa Keluar Merah Putih," kata Menkop Budi Arie.
 
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono, selaku Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, menyebut bahwa seluruh koperasi tersebut ditargetkan beroperasi penuh pada Oktober 2025.
 
"Peluncuran ini menjadi momentum kebangkitan dari Koperasi dan momentum bagi bergeloranya lagi tentang sistem ekonomi Pancasila," katanya.
 
Dalam tahap operasional nanti, Ferry menekankan pentingnya kesiapan model bisnis, SDM, serta kolaborasi lintas pihak agar Kopdes/Kel Merah Putih benar-benar bisa menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.
 
“Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah berharap koperasi dapat mengejar ketertinggalan, memperkuat aset, dan bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi yang mampu bersaing secara nasional,” katanya.***
Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini