Filosofi Lebaran Ketupat, Tradisi Khas Idul Fitri Masyarakat Jawa

Hadi Mulyono
Sabtu 29 April 2023, 09:01 WIB
Lebaran ketupat. (Sumber : unsplash.com/Mufid Majnun)

Lebaran ketupat. (Sumber : unsplash.com/Mufid Majnun)

LABVIRAL.COM - Bagi masyarakat Jawa, lebaran ketupat menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu ketika hari raya Idul Fitri tiba.

Di Jepara, Jawa Tengah misalnya, tradisi ini dirayakan pada hari ketujuh Syawal atau seminggu setelah Idul Fitri.

Masyarakat akan berbondong-bondong membuat ketupat, kemudian didoakan, dan disantap bersama-sama.

Lalu apa sebenarnya makna tradisi ini? Berikut filosofi lebaran ketupat yang menjadi tradisi khas masyarakat Jawa terutama di Jepara dan sekitarnya.

Baca Juga: Hukum Halal Bihalal, Tradisi Khas Indonesia saat Perayaan Idul Fitri

Filosofi lebaran ketupat

Lebaran ketupat.Lebaran ketupat.

Lebaran berasal dari bahasa Jawa yang artinya setelah atau sesudah. Sedangkan menurut istilah, lebaran adalah perayaan setelah menjalani puasa Ramadan sebulan penuh dan kembali menjadi pribadi yang fitri.

Sedangkan ketupat, dikenal dengan nama lain kupat merupakan akronim dari ngaku lepat yang artinya mengakui kesalahan.

Anyaman dari daun kelapa (janur) yang rumit menandakan bahwa dalam kehidupan manusia pasti mengalami banyak cobaan dan kesalahan sehingga harus dilebur dengan saling memaafkan.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini