LABVIRAL.COM - Set Top Box atau STB menjadi benda penting bagi penggemaran hiburan di Televisi (TV), menyusul kebijakan pemerintah yang memindahkan siaran TV menjadi siaran TV digital.
Alat ini bisa membantu masyarakat menikmati siaran TV digital tanpa harus membeli perangkat TV digital baru.
Namun ternyata ada kalanya, STB terasa panas saat digunakan padahal tidak menyalakan tv seharian, yang menimbulkan rasa khawatir.
Dikutip Labviral dari berbagai sumber, berikut beberapa faktor penyebab STB di rumah menjadi cepat panas saat digunakan:
Baca Juga: Begini Spesifikasi Smartwatch Olike Horizon W12 S dan W12 C
1. Kurangnya perhatian pada komponen pendingin
Menurut Wakil Ketua Bidang Regulasi Asosiasi Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (Gabel), Joegianto, panasnya STB dikarenakan kurangnya perhatian pada komponen pendingin.
Kurangnya perhatian pada suatu komponenm faktornya bisa jadi ke pengaruh harga menjadi lebih murah.
Dia juga menduga 90 persen STB yang cepat panas, berasal dari komponen perangkat yang berharga murah.
"Kalau mau ngejar murah kan setiap penambahan komponen pasti masuk dalam faktor harga. Itu biasanya casingnya dibuat besi, biar agak dingin, kelemahan body-nya bisa agak nyetrum," ujar Joegianto kepada wartawan, dikutip pada Rabu (18/1/2023).
Baca Juga: 5 Wisata Alam Terbaik di Yogyakarta, Cocok Buat Liburan di Awal 2023
2. Power supply kurang bagus
Hal senada diungkap Ketua Umum Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (Aipti) Ali Soebroto.
Ia menyebut bahwa STB panas terjadi karena desain power supply kurang bagus, sehingga efisiensi atau power supply-nya rendah, dan membuat sebagian daya listrik terbuang menjadi panas.
3. Desain sirkuit
Selain itu, Ali mengatakan bahwa desain sirkuitnya tidak benar sehingga timbul panas berlebihan. Di sisi lain, komponen yang digunakan kurang sesuai peruntukannya, atau berkualitas rendah
4. Bug dalam desain software
Sedangkan jika ada stuck di screen boot saat STB terasa panas, Ali menduga penyebabnya adalah bug dalam desain software.
Ini bisa terjadi karena kurangnya pengecekan atau verifikasi yang intensif dalam proses pengembangan softwarenya.
Baca Juga: Spesifikasi Samsung Galaxy A14 5G, Baterai Jumbo Harga Terjangkau
