Asal-usul Gelar Haji yang Hanya Ada di Indonesia

Sunardi
Rabu 28 Juni 2023, 13:41 WIB
Ilustrasi para jemaah haji. (Sumber : pexels.com/Yasir Gürbüz)

Ilustrasi para jemaah haji. (Sumber : pexels.com/Yasir Gürbüz)

LABVIRAL.COM - Ibadah haji yang menjadi salah satu rukun Islam bagi yang mampu melaksanakan baru saja dibuka. Ibadah haji 2023 resmi dibuka untuk 2,5 juta jamaah yang datang dari seluruh penjuru dunia. Para jemaah berbondong-bondong datang ke Tanah Suci.

Ibadah haji memang sudah menjadi salah satu kewajiban tersendiri bagi umat Islam yang dilakukan sedikitnya sekali dalam seumur hidup. Namun, ibadah tersebut hanya dilakukan bagi mereka yang mampu.

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang terakhir setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Para umat Muslim yang mampu melaksanakan ibadah haji pun diwajibkan untuk melaksanakan rukun Islam tersebut.

Baca Juga: 3 Doa saat Wukuf di Arafah untuk Menyempurnakan Ibadah Haji

Baca Juga: 5 Hikmah Menunaikan Ibadah Haji Meski Seumur Hidup Cuma Sekali

Di Indonesia sendiri, seseorang yang sudah menyelesaikan ibadah haji akan disebut haji bagi laki-laki. Sementara, bagi perempuan akan disebut hajah bagi perempuan.

Menariknya, penyebutan haji ini hanya ada di Indonesia saja. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Bagaimana asal-usul penyebutan haji yang hanya ada di Indonesia?

Sejak zaman kolonial Belanda

Adanya gelar haji bisa diketahui sejak masa kolonial Belanda. Seseorang yang sudah pulang dari ibadah haji akan mendapatkan gelar haji dan ditaruh di depan nama seseorang.

Pada masa kolonial Belanda, gelar haji ini mulai digunakan. Tepatnya sekitar medio tahun 1961. Pada tahun tersebut salah satu kekuatan besar yang menentang kolonialisme di Indonesia adalah Islam.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini