Pemerintah Siapkan Relokasi dan Bantuan Rumah untuk Korban Tanah Bergerak di Purwakarta

Aryafdillahi HS
Jumat 20 Juni 2025, 15:36 WIB
Pemerintah Siapkan Relokasi dan Bantuan Rumah untuk Korban Tanah Bergerak di Purwakarta (Sumber : Dok. Kemensos)

Pemerintah Siapkan Relokasi dan Bantuan Rumah untuk Korban Tanah Bergerak di Purwakarta (Sumber : Dok. Kemensos)

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa pihaknya akan terlibat dalam pemulihan pascabencana, khususnya pembangunan rumah. "Rusak berat kita akan membantu sekitar Rp 20 juta, rusak sedang Rp 10 juta. Yang ringan sekitar Rp1 juta- Rp5 juta," ujar Agus Jabo.

Ia menambahkan, setelah rumah terbangun, Kemensos juga akan memberikan bantuan perlengkapan senilai Rp 3 juta per unit. "Jadi Kemensos akan terlibat aktif dalam proses pembangunan rumah termasuk isiannya," ujarnya.

Baca Juga: Ribuan Korban Erupsi Lewotobi Dapat Dukungan Dapur Umum dan Logistik dari Kemensos

Di sisi lain, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menyatakan pihaknya siap membangun infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan pengganti untuk memulihkan konektivitas warga.

Bantuan tahap pertama dari Kemensos senilai Rp 21,6 juta telah disalurkan dan terdiri dari 13 paket kidsware, 30 lembar selimut, 5 terpal, serta 1 paket penjernih air. Bantuan tahap kedua menyusul dengan nilai Rp 233,3 juta yang mencakup dapur umum, tenda keluarga dan gulung, kasur, makanan siap saji, lauk pauk, sandang dewasa dan anak, family kit, serta selimut. Total bantuan logistik darurat yang sudah diberikan mencapai Rp 254,9 juta, ditambah 100 paket sembako senilai Rp 21 juta.

Tercatat 69 rumah mengalami kerusakan berat akibat bencana. Sebanyak 83 KK atau 256 jiwa kini mengungsi, dengan 47 KK berada di rumah kerabat dan 36 KK di Gedung Serbaguna Desa Pasirmunjul.

Baca Juga: Kondisi Bencana di Tanah Air: Banjir, Erupsi, dan Karhutla per 19 Juni 2025

Hasanah (41), salah satu pengungsi dari Kampung Sukamulya, menyatakan rasa syukurnya karena telah mendapat tempat yang aman. "Alhamdulillah, tenang sekarang di sini. (Fasilitas) air dan permakanan lancar. Terima kasih atas kunjungan dan bantuannya, mudah-mudahan cepat direlokasi, pindah ke tempat yang layak," katanya.

Bencana tanah longsor ini pertama kali terjadi pada Minggu, 20 April 2025 dan kembali terjadi pada 13 Juni akibat curah hujan tinggi, lereng curam tanpa vegetasi memadai, serta buruknya sistem drainase. Lokasi terdampak mencakup Kampung Cigintung dan Kampung Sukamulya, yang masuk dalam zona kerentanan gerakan tanah kategori menengah.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini