Kurikulum Cinta Jadi Landasan Pendidikan Humanis dan Spiritual di Madrasah

Aryafdillahi HS
Sabtu 21 Juni 2025, 14:24 WIB
Kurikulum Cinta Jadi Landasan Pendidikan Humanis dan Spiritual di Madrasah (Sumber : Dok. Kemenag)

Kurikulum Cinta Jadi Landasan Pendidikan Humanis dan Spiritual di Madrasah (Sumber : Dok. Kemenag)

LABVIRAL.COMKurikulum Berbasis Cinta merupakan upaya membumikan nilai-nilai kasih sayang dan penghormatan terhadap kemanusiaan dalam sistem pendidikan. Oleh karena itu, penting sekali pendidikan itu berangkat dari nilai-nilai kemanusiaan, cinta kasih, dan spiritualitas dalam membentuk generasi masa depan.

Kepala Badan (Kaban) Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI, M Ali Ramdhani menyampaikan hal tersebut dalam Focus Group Discussion (FGD) Strategi Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di Madrasah, yang diinisiasi Pusat Strategi Kebijakan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Pustrajak Penda) di Bandung, Kamis (19/6/2025).

Dengan mengusung tema ‘Kurikulum Berbasis Cinta Membangun Pembelajaran Humanis dan Bermakna’, FGD hasil kerja sama dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini menjadi forum penting dalam merumuskan arah transformasi pendidikan madrasah di Indonesia.

Baca Juga: Perluas Jangkauan Sekolah Rakyat, Kemensos Gandeng Kemenaker Manfaatkan BLK

Dalam sambutannya, Kaban Dhani menyampaikan bahwa pendidikan yang hanya berorientasi pada capaian akademik dan kognitif tanpa mengindahkan dimensi afektif dan spiritual akan melahirkan generasi yang cerdas namun kering nilai.

“Cinta adalah energi dasar dalam agama dan kehidupan. Kurikulum Berbasis Cinta merupakan upaya membumikan nilai-nilai kasih sayang dan penghormatan terhadap kemanusiaan dalam sistem pendidikan. Ia bukan sekadar pendekatan pedagogis, melainkan jalan hidup dalam mendidik,” tuturnya.

Lebih lanjut, Kaban menyebut bahwa Kemenag melalui BMBPSDM akan terus mendorong pembaruan paradigma pendidikan berbasis spiritualitas transformatif yang berakar pada nilai-nilai agama dan budaya lokal.

Baca Juga: Solidaritas Sosial Meningkat, Hewan Kurban Iduladha 2025 Capai Hampir 2 Juta Ekor

Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini juga mengingatkan pentingnya peran guru sebagai figur sentral dalam keberhasilan implementasi KBC. Guru bukan hanya pengajar, tapi juga pendidik jiwa yang menghadirkan cinta dalam setiap proses pembelajaran.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini