KUA Jadi Motor Penguatan Keluarga, Kemenag Latih 100 Kepala KUA Susun Strategi Nasional

Aryafdillahi HS
Jumat 20 Juni 2025, 14:59 WIB
KUA Jadi Motor Penguatan Keluarga, Kemenag Latih 100 Kepala KUA Susun Strategi Nasional (Sumber : Dok. Kemenag)

KUA Jadi Motor Penguatan Keluarga, Kemenag Latih 100 Kepala KUA Susun Strategi Nasional (Sumber : Dok. Kemenag)

LABVIRAL.COM – Sebanyak 100 Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti pelatihan khusus dalam rangka memperkuat ketahanan keluarga di tingkat akar rumput. Kegiatan bertajuk Bimbingan Teknis Fasilitator Jaringan Lokal ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta pada 16–19 Juni 2025.

Langkah ini diambil sebagai respon Kemenag atas meningkatnya persoalan sosial yang memengaruhi ketahanan keluarga, seperti tingginya angka perceraian dan pernikahan usia anak. Para kepala KUA dilatih untuk menjadi ujung tombak dalam mendorong kerja sama lintas sektor demi menciptakan keluarga yang berkualitas.

Instruktur Nasional Bina Keluarga Sakinah, Sugeng Widodo, menyampaikan bahwa seluruh peserta pelatihan melakukan pemetaan terhadap berbagai persoalan ketahanan keluarga yang mereka temui di wilayah tugas masing-masing. “Pelatihan ini berpeluang melahirkan peta jalan ketahanan keluarga berbasis data empiris dan jejaring yang kuat. Peta jalan ini akan menjadi acuan kebijakan dan program pendampingan yang lebih tepat sasaran di masa mendatang,” ujarnya, Selasa (17/6/2025).

Baca Juga: Ribuan Korban Erupsi Lewotobi Dapat Dukungan Dapur Umum dan Logistik dari Kemensos

Menurut Sugeng, isu-isu yang menjadi sorotan meliputi tingginya angka perceraian, kasus pernikahan dini, hingga minimnya pemahaman keluarga tentang literasi keuangan. Oleh karena itu, pelatihan ini juga membekali para kepala KUA dengan keterampilan analisis pemangku kepentingan, agar mereka dapat mengidentifikasi mitra strategis di wilayahnya.

Zudi Rahmanto, Kepala Subdirektorat Bina Keluarga Sakinah, menambahkan bahwa kepala KUA harus mampu menjalankan perannya sebagai fasilitator jaringan lokal, bukan hanya sekadar petugas administrasi pernikahan. “Dengan membangun jaringan lokal, KUA dapat bergerak lebih masif menjangkau keluarga yang rentan. Local networking ini juga menjadi bagian dari penguatan after aqad service, yakni layanan keluarga pasca-akad nikah. Kolaborasi multipihak menjadi kunci keberhasilan program ketahanan keluarga,” jelasnya.

Dalam bimtek ini, peserta juga diajarkan praktik analisis dengan pendekatan partisipatif untuk menggali dukungan dari pemerintah daerah, tokoh agama, lembaga pendidikan, hingga organisasi masyarakat. Harapannya, setiap elemen masyarakat dapat ikut andil dalam membangun keluarga tangguh.

Baca Juga: Kondisi Bencana di Tanah Air: Banjir, Erupsi, dan Karhutla per 19 Juni 2025

Zudi juga menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka ruang pertukaran ide dan pengalaman antar-KUA dari berbagai daerah. “Beberapa Kepala KUA berbagi strategi inovatif, seperti pendampingan keluarga pranikah, edukasi kesehatan reproduksi, hingga penguatan ekonomi keluarga berbasis komunitas,” pungkasnya.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini