“Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang harus dijalankan dengan kesadaran spiritual dan sosial. Dengan hadirnya buku panduan Responsible Green Hajj, kami mengajak seluruh jamaah untuk memahami bahwa menjaga bumi adalah bagian integral dari ibadah itu sendiri,” ujar Harry Alexander.
Harry menjelaskan, program ini mengedepankan kesadaran jamaah dalam setiap tahap pelaksanaan haji, mulai dari persiapan sebelum keberangkatan, selama di tanah suci, hingga saat kembali ke tanah air. Setiap langkah harus memperhatikan dampak lingkungan, seperti pengelolaan sampah yang baik, penggunaan sumber daya secara efisien, dan penghormatan terhadap ekosistem setempat.
Baca Juga: Menteri PPPA: Budaya dan Sosial Harus Jadi Landasan Pembangunan Perempuan dan Anak
“Ini bukan hanya soal menjaga alam, tetapi juga meneruskan warisan terbaik kepada generasi mendatang agar mereka dapat menikmati bumi yang sehat dan lestari,” tambah Harry.
Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung mengatakan bahwa yang dimaksud dengan haji hijau adalah petugas haji, jamaah haji dan lain sebagainya turut menjaga lingkungan. Menjaga lingkungan diawali dari kesadaran individu.
“Karena haji kita jumlahnya sangat besar, 250 ribu orang, membangun kesadaran bagaimana ke depan aspek-aspek lingkungan itu betul-betul harus diperhatikan, mulai dari awal berangkat (haji) penggunaan alat-alat makan sebaik mungkin, sebisa mungkin kita gunakan yang bisa berulang-ulang dipakai (agar ramah lingkungan),” kata Azrul di Muamalat Tower, Senin (23/6/2025).
Baca Juga: Pesantren Didorong Jadi Penggerak Pendidikan Masa Depan oleh Menag Nasaruddin
Ia mengatakan, bayangkan penggunaan kemasan air minum berbahan plastik untuk jamaah haji jika jumlah jamaah haji 2,5 juta. Maka berapa banyak kemasan air minum berbahan plastik yang jadi limbah. Sehingga akan berdampak kepada lingkungan yang sangat besar.
Anggota Komisi 8 DPR RI, Maman Immanul Haq, memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran program Green Hajj yang digagas oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Program ini dinilai sebagai langkah penting dalam mengintegrasikan prinsip ekonomi hijau ke dalam pelaksanaan ibadah haji. Menurut Maman, selama ini alam kerap dipandang sebagai objek yang dieksploitasi semata.