LABVIRAL.COM – Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Silaturahmi Nasional (Silatnas) Alumni Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) se-Indonesia yang digelar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Rabu (25/6/2025). Dalam acara ini, Menag menyampaikan sambutan dalam bentuk puisi sekaligus secara resmi membuka rangkaian kegiatan Silatnas yang berlangsung hingga 26 Juni 2025.
“Para alumni Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) bisa memberikan warna kehidupan bagi masyarakat berbangsa, beragama, dan bernegara. Moralitas dan kualitas para alumni MAPK menjadi sangat penting karena merupakan masa depan bangsa kita yang harus diperbanyak dan ditingkatkan di zaman sekarang yang kadang kita lebih cepat menjawab chat dari pada menjawab panggilan Tuhan dan Zikir,” harap Menag di Ciputat, Rabu (25/6/2026).
Dalam sambutannya, Menag menekankan bahwa alumni MAPK merupakan generasi pelajar unggul di bidang agama. Ia menyoroti tiga keunggulan utama alumni MAPK: prestasi akademik dengan makalah yang berkualitas, akhlak yang tawadhu', dan ibadah yang konsisten, seperti rutin berpuasa Senin-Kamis dan melaksanakan shalat Dhuha.
Baca Juga: Kolaborasi Kementerian PPPA dan YKYU Perkuat Perlindungan Korban Perdagangan Orang
"Saya mohon betul semua yang hadir pada kesempatan ini, mari tradisi itu dipertahankan. Jadilah manusia-manusia unggul,” ungkap Menag.
Ia juga mengapresiasi alumni MAPK yang telah menempati berbagai posisi penting di masyarakat, mulai dari rektor, kepala Kemenag kota, anggota DPRD, hakim, dosen, pengusaha, hingga ketua Baznas.
Selain itu, Menag mengungkapkan rencana Kementerian Agama untuk membentuk Pesantren Internasional yang berdampingan dengan UIII. Model pesantren ini akan dikembangkan di berbagai provinsi sebagai bagian dari strategi mencetak manusia unggul seperti alumni MAPK.
Baca Juga: Sungai Kumuh Disulap Jadi Kawasan Asri dan Tangguh Pangan di Trenggalek
Menurutnya, akan dibangun kembali semangat Insan Cendekia MAPK di berbagai daerah agar seluruh Madrasah Aliyah bisa meneladani masa kejayaan MAPK saat dahulu.