Pelatihan dan Pendampingan UMKM Perempuan Diperkuat Lewat Program LAKSMI

Aryafdillahi HS
Kamis 26 Juni 2025, 16:11 WIB
Pelatihan dan Pendampingan UMKM Perempuan Diperkuat Lewat Program LAKSMI (Sumber : Dok. Kementerian PPPA)

Pelatihan dan Pendampingan UMKM Perempuan Diperkuat Lewat Program LAKSMI (Sumber : Dok. Kementerian PPPA)

LABVIRAL.COM – Pemerintah terus memperkuat peran perempuan dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui peluncuran program Langkah Aksi Kapasitas Sosial Mikro untuk Inklusi (LAKSMI). Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian UMKM, Kementerian PPPA, Eramet, dan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAP), yang difokuskan pada pemberdayaan perempuan pelaku UMKM di DKI Jakarta dan Maluku Utara.

“Perempuan merupakan tiang negara, oleh karenanya pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi kunci kesejahteraan bagi keluarga dan mendukung pembangunan bangsa. Sayangnya, menurut data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) mencatat 11.850 kasus kekerasan terjadi pada perempuan dan anak dari Januari hingga 12 Juni 2025, dengan faktor ekonomi sebagai pemicu utama. Maka dari itu kami mendukung Program LAKSMI yang diinisiasi Kemen UMKM, karena bukan hanya akan melatih perempuan untuk mandiri secara ekonomi, namun juga mengurangi kekerasan, dan memperkuat usaha kita menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Menteri PPPA di Jakarta (24/6).

Pelaksanaan program LAKSMI menjadi langkah lanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman yang telah dilakukan pada 21 April 2025 antara Kemen PPPA dan Kemen UMKM. Program ini akan menargetkan 1.200 perempuan pengusaha mikro yang akan menerima pelatihan, pendampingan, serta dukungan modal di dua wilayah awal, yaitu DKI Jakarta dan Maluku Utara.

Baca Juga: BAZNAS dan MUI Perluas Cakupan Program Ekonomi untuk Mustahik Urban dan Milenial

“Kami tidak ingin berhenti di penandatanganan nota kesepahaman. Kita akan kuatkan kolaborasinya dengan berbagai pihak. Saat ini yang menjadi lokasi pilot project-nya adalah Maluku Utara dan DKI Jakarta. Nanti setelah ini kita bisa ke provinsi-provinsi lainnya. Mudah-mudahan dengan kita bersinergi dan berkolaborasi dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di tingkat akar rumput khususnya terkait kesejahteraan perempuan dan anak,” kata Menteri PPPA.

Menteri UMKM Rahman Abdurrahman menambahkan bahwa mayoritas UMKM di Indonesia, yakni 64,5 persen, dikelola oleh perempuan. Namun, perkembangan usaha mereka masih terhambat oleh keterbatasan akses keuangan, bimbingan manajemen, dan pendampingan usaha.

“Program LAKSMI ini diharapkan bisa menjadi salah satu penguatan kapasitas pengusaha mikro perempuan yang berkelanjutan dan inklusif. Artinya, tidak hanya memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga mendorong terciptanya lapangan kerja dengan menekankan aspek pemerataan gender. Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkuat kolaborasi dalam mendampingi pengusaha mikro perempuan, mulai dari saat peluncuran hingga pendampingan intensif selesai. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada para kolaborator yang telah berkontribusi,” jelas Menteri UMKM.

Baca Juga: Menag Dorong Alumni MAPK Jadi Teladan Moral dan Intelektual Bangsa

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini sebagai bentuk upaya nyata memperkuat ekonomi perempuan di daerah.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini