Mengenal Langkah Pertolongan Pertama DRSABC untuk Korban Kecelakaan Lalu Lintas

Annisa Fadhilah
Senin 18 September 2023, 21:00 WIB
Mengenal Langkah Pertolongan Pertama DRSABC untuk Korban Kecelakaan Lalu Lintas (FOTO: Freepik/rawpixel.com)

Mengenal Langkah Pertolongan Pertama DRSABC untuk Korban Kecelakaan Lalu Lintas (FOTO: Freepik/rawpixel.com)

Selama kamu membantu korban, angkatlah dengan hati-hati dan hindari membengkokkan atau menggerakkan leher korban terlalu banyak, untuk mencegah cedera pada leher atau tulang belakang.

R (Response)

Periksa tingkat kesadaran korban dengan cara menepuk bahu secara lembut dan ajukan pertanyaan singkat, seperti "Siapa nama kamu?" atau "Bisakah kamu membuka mata kamu?"

Amati apakah korban memberikan respons terhadap omongan kamu atau tidak memberikan respons sama sekali. Jika tidak ada respons, perhatikan apakah dada atau perut korban bergerak naik-turun.

Kamu juga dapat meletakkan jari di depan lubang hidung korban untuk memeriksa apakah dia masih mengeluarkan napas. Selanjutnya, periksa denyut nadi di leher atau pergelangan tangan korban untuk memastikan bahwa jantungnya masih berdetak.

S (Shout for help)

Segera hubungi bantuan medis atau rumah sakit terdekat agar korban dapat menerima pertolongan lebih lanjut. Saat menghubungi bantuan, berikan informasi mengenai jumlah korban dan kondisi mereka, seperti apakah ada perdarahan hebat atau kesulitan bernapas.

Nomor darurat yang dapat dihubungi adalah 118 untuk memanggil ambulans dan 112 untuk memanggil polisi.

Sambil menunggu petugas medis tiba, jika memungkinkan, kamu dapat melanjutkan dengan sisa metode airway, breathing dan compression (ABC) untuk membantu korban kecelakaan lalu lintas.

A (Airway)

Langkah pertolongan ini bertujuan untuk membuka jalan napas korban. Caranya adalah dengan meletakkan tangan kamu di dahi korban dan mengangkat dagunya secara perlahan. Tindakan ini biasanya diperlukan jika korban tidak memberikan respons atau kehilangan kesadaran.

B (Breathing)

Setelah jalan napas terbuka, pastikan bahwa korban masih dalam keadaan bernapas. Periksa pernapasan korban dengan melihat apakah dada naik-turun dan dengarkan suara napasnya.

Jika korban tidak sadarkan diri tetapi masih bernapas, miringkan tubuhnya secara perlahan. Pastikan kepala, leher dan tulang belakang tetap lurus. Pantau pernapasan korban sampai petugas medis datang.

C (Compression)

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini