Modul Khusus Lindungi Anak di Sekolah Rakyat, KPAI Siapkan Panduan Ramah Anak

Aryafdillahi HS
Kamis 03 Juli 2025, 09:38 WIB
Modul Khusus Lindungi Anak di Sekolah Rakyat, KPAI Siapkan Panduan Ramah Anak (Sumber : Dok Kemensos)

Modul Khusus Lindungi Anak di Sekolah Rakyat, KPAI Siapkan Panduan Ramah Anak (Sumber : Dok Kemensos)

LABVIRAL.COM – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan bahwa modul perlindungan dan pengasuhan anak akan menjadi bagian dari kurikulum Sekolah Rakyat. Langkah ini diambil guna mencegah terjadinya perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi di sekolah yang berbasis asrama dan diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

"Untuk Sekolah Rakyat ini karena berbasis asrama harus mendapat pengasuhan. Nah dari beberapa kementerian terkait kami sudah bahas juga adanya modul untuk perlindungan dan modul pengasuhan," ujar Komisioner KPAI Ai Rahmayanti dalam konferensi pers Retret Tahap II Kepala Sekolah Rakyat di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kesejahteraan Sosial Kemensos di Margaguna, Jakarta Selatan, Rabu (2/7/2025).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wamensos Agus Jabo Priyono, Komandan Resimen Arhanud 1/Falatehan Kolonel Arh Tamaji, serta sejumlah perwakilan kementerian dan lembaga, termasuk Kemendikdasmen, Kemendagri, Kemenag, dan BKN.

Baca Juga: Sinergi Kemenag dan BAZNAS Kembangkan Masjid Sebagai Pusat Ekonomi Umat

Ai Rahmayanti menjelaskan bahwa modul yang disiapkan tidak hanya menjadi alat ajar, tapi juga menjadi pedoman utama bagi kepala sekolah dan tenaga pendidik untuk menciptakan suasana belajar yang aman dan menghargai hak anak.

"Artinya meski ada pengasuh pengganti tetap ini harus berbasis pada hak anak dan HAM agar kekerasan bisa dimitigasi dan ada kebijakan keselamatan anak, mulai dari penyadaran, pencegahan, pelaporan dan penanganan," urainya.

Gus Ipul juga menekankan pentingnya integrasi modul perlindungan anak ke dalam kurikulum. “Kita masukkan bagian dari kurikulum kita dan modul-modulnya agar kepala sekolah dan guru memahami dengan baik,” jelasnya.

Baca Juga: Bupati Ciamis Raih Apresiasi Nasional atas Komitmen Gerakan Zakat Daerah

Untuk memperkuat pemahaman tersebut, Gus Ipul menyebut Kementerian Sosial juga menggandeng KPAI dan kementerian lain guna memberi pelatihan kepada seluruh unsur pengelola Sekolah Rakyat. Selain modul, pencegahan kekerasan juga dibantu dengan pemasangan teknologi pengawasan seperti CCTV.

Terkait dengan dimulainya masa matrikulasi dan orientasi pada 14 Juli mendatang, Gus Ipul menyampaikan bahwa 100 titik lokasi sudah siap menerima siswa. Tambahan 100 titik lainnya akan menyusul secara bertahap.

"Alhamdulillah kita makin mantap sambut 14 Juli. Yang 100 lagi, 94 titik dalam minggu ini akan mulai rekrutmen guru dan siswa. Insya Allah bisa tampung 10 ribu lebih siswa. Nanti pada akhir ya sekitar 200 titik. Yang 100 titik di 14 Juli lalu sebagian di akhir Juli tergantung kesiapan sarana dan prasarana," terangnya.

Adapun peluncuran resmi Sekolah Rakyat masih menunggu jadwal dari Presiden Prabowo Subianto. "Peluncuran resminya nanti oleh presiden, tinggal nunggu waktunya presiden. Jadi 14 Juli masuk masa matrikulasi, masa orientasi, masa saling mengenal," tuturnya.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini