Stigma Adalah? Kenali Pengertian, Faktor Penyebab dan Jenis-jenisnya

Sunardi
Selasa 01 Agustus 2023, 12:23 WIB
Ilustrasi seseorang korban stigma. (Sumber : Freepik.com/jcomp)

Ilustrasi seseorang korban stigma. (Sumber : Freepik.com/jcomp)

LABVIRAL.COM - Sebagai makhluk berakal, manusia tak terlepas dari pandangan terhadap hal-hal di sekitarnya. Pandangan tersebut tumbuh dari pengalaman, pengetahuan, maupun nilai yang dianut oleh seseorang.

Pandangan seseoran terhadap dunia di sekitarnya bersifat subjektif dan sangat beragam. Bisa positif, tapi bisa pula negatif. Pandangan negatif itu dikenal juga sebagai stigma.

Stigma dapat diartikan sebagai pandangan, pikiran, persepsi, atau kepercayaan bersifat negatif yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal di lingkungannya. Stigma pada umumnya mengandung stereotipe yang mendiskriminasi pihak yang menjadi korban.

Baca Juga: 6 Efek Psikologis Menjadi Jomblo Terlalu Lama

Baca Juga: Efek Kelamaan Jomblo Dari Sisi Psikologis dan Fisik, Ada Kaitannya dengan Masalah Kesehatan

Stigma dapat dimiliki maupun terjadi pada siapa saja. Hampir mustahil untuk menanggalkan stigma dalam pikiran kita. Lalu, apa sebenarnya stigma itu? Mengapa itu bisa terjadi dan apa saja jenisnya? Mari simak penjabarannya berikut ini.

Pengertian Stigma

Kata stigma berasal dari bahasa Inggris yang mengandung arti cacat atau noda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, stigma adalah ciri negatif dalam diri seseorang karena pengaruh dari lingkungannya.

Selain itu, menurut Kementerian Kesehatan, stigma adalah tindakan pemberian label sosial yang bertujuan untuk mencemari individu maupun suatu kelompok dengan cara pandang buruk.

Dari pengertian tersebut, stigma dapat disimpulkan sebagai pandangan negatif dari individu maupun kelompok masyarakat yang menunjukkan ketidaksetujuan, rasa tak suka, hingga tindakan stereotipe terhadap individu atau kelompok masyarakat tertentu.

Stigma tak dapat dipandang sebelah mata. Stigma dapat membawa berbagai dampak yang merugikan korbannya, baik secara psikis maupun sosialnya. Pihak yang tercemar stigma dapat merasa rendah diri hingga dikucilkan dari lingkungannya.

Baca Juga: Arti Mimpi Gigi Copot Semua Menurut Psikologi, Salah Satunya Tanda Kamu Sedang Stress

Baca Juga: Dapet Tekanan Psikologis, Apakah Shane Lukas Masih Bestie Dengan Mario Dandy?

Faktor Penyebab Stigma

Stigma tidak muncul begitu saja. Ada berbagai hal yang menjadi faktor munculnya stigma pada diri seseorang. Berikut faktor penyebab stigma:

1. Pengetahuan

Stigma dapat tumbuh akibat terbatasnya pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Akibatnya, pandangan mereka pun menjadi terbatas mengenai suatu topik, sehingga dapat memunculkan stigma terhadap hal yang kurang diketahuinya.

2. Persepsi

Perbedaan persepsi antarindividu dapat mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir maupun berperilaku terhadap orang lain. Stigma dapat muncul akibat hal ini.

3. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan berhubungan dengan kualitas pola pikir dan pengetahuan yang diemban oleh seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin besar kemungkinannya untuk memiliki pengetahuan yang luas, sehingga meminimalisir munculnya stigma.

4. Usia

Usia seringkali berpengaruh dalam proses pendewasaan seseorang. Akibatnya, terjadi pula perubahan proses berpikir dan pola pikir yang dianut. Semakin bertambahnya umur seseorang, akan terjadi perubahan pola pikir yang berpengaruh pada sikap, perilaku, maupun nilai yang dipercayainya.

5. Kepatuhan agama

Kepatuhan agama seseorang juga bisa menjadi faktor penyebab munculnya stigma. Perbedaan pemahaman dan pandangan terhadap kepercayaan yang dianut dapat memicu tumbuhnya stigma terhadap kelompok agama tertentu.

Baca Juga: 5 Ciri-ciri Pasangan Selingkuh Menurut Psikologi, Perhatian Berlebihan Ternyata Jadi Salah Satu Tandanya

Baca Juga: Perlu Kenali, Apa Saja Bentuk Selingkuh Dalam Psikologi

Jenis-jenis Stigma

Stigma ada beragam macamnya. Berikut lima tipe stigma yang dapat terjadi baik kepada individu maupun kelompok:

1. Labelling

Labelling adalah pemberian cap bersifat negatif terhadap suatu individu atau kelompok. Biasanya, pihak yang diberikan label memiliki perbedaan yang menyebabkannya dianggap 'lain'. Hal ini dapat terjadi jika pihak yang mendapatkan stigma memiliki perbedaan fisik, mental, ras, suku, atau agama.

2. Prasangka

Prasangka adalah anggapan negatif terhadap seseorang atau suatu kelompok. Biasanya, prasangka hanya bersifat dugaan dan belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya. Umumnya hal ini dilandasi oleh rasa curiga.

3. Stereotipe

Stereotipe merupakan penilaian yang terjadi secara umum terhadap individu atau kelompok tersebut. Stereotipe muncuk akibat ciri tertentu yang dibawa, baik dari penampilan maupun latar belakangnya. Biasanya, stereotipe bersifat mengeneralisir ciri tersebut.

4. Diskriminasi

Diskriminasi adalah stigma yang berbentuk ketimpangan atau ketidakadilan terhadap individu atau golongan tertentu. Akibatnya, korbannya mendapatkan perlakuan yang berbeda dan tidak setara dengan orang lainnya.

Baca Juga: 6 Penyebab Susah Bangun Pagi yang Perlu Kamu Tahu, dari Depresi hingga Gangguan Tiroid

Baca Juga: Kenali Ciri Ciri Seseorang yang Sedang Depresi

5. Pengucilan

Pengucilan terjadi dalam bentuk pengisolasian dan pengasingan terhadap individu atau kelompok tertentu. Sifat yang ditunjukkan adalah penolakan yang menyebabkan korbannya merasa tidak diterima, terasingkan, hingga tersingkirkan.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini