7 Wisata Sejarah di Yogyakarta Wajib Kamu Kunjungi, Penuh Nilai Historis

Sunardi
Rabu 22 Maret 2023, 13:48 WIB
Suasana di sekitar Tugu Golong Gilig Yogyakarta. (Sumber : wonderfulimages.kemenparekraf.go.id)

Suasana di sekitar Tugu Golong Gilig Yogyakarta. (Sumber : wonderfulimages.kemenparekraf.go.id)

LABVIRAL.COM - Sebagai daerah istimewa, Yogyakarta memiliki cerita dan peninggalan sejarah yang panjang. Provinsi yang dihuni sekitar 3,7 juta jiwa ini memiliki berbagai peninggalan sarat nilai yang cocok sebagai destinasi wisata sejarah.

Sejak masa pendudukan kolonial Belanda sampai masa kemerdekaan Indonesia, Yogyakarta memiliki peran penting. Berbagai tempat bersejarah yang pernah menjadi saksi bisu peristiwa penting di Yogyakarta masih ada sampai sekarang.

Tempat-tempat bersejarah ini memang bagus untuk dikunjungi. Wisata sejarah, selain menawarkan poin-poin edukasi, kamu juga bisa ikut merasakan perjuangan orang-orang pendahulu.

Lalu, apa saja wisata sejarah di Yogyakarta yang bisa dikunjungi?

1. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Halaman depan Keraton Yogyakarta.

Wisata sejarah pilihan pertama tentu jatuh pada kunjungan ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Keraton yang menjadi tempat pusat jalannya roda pemerintahan ini memiliki nilai historis yang begitu kuat dari dulu sampai sekarang.

Keraton ini didirikan pertama kali oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I setelah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755 dan selesai dibangun pada 7 Oktober 1756.

Berwisata ke keraton ini memang bisa menjadi pengalaman edukatif. Banyak cerita dari latar belakang berdirinya Yogyakarta sampai perlawanan-perlawanan terhadap pemerintah kolonialisme Belanda. Kamu juga bisa belajar banyak hal terkait kebudayaan yang berkembang di Yogyakarta.

Baca Juga: Cukup Jalan Kaki, Ini 7 Tempat Wisata Menarik di Dekat Keraton Yogyakarta

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Sungai di Yogyakarta, Asyik untuk Liburan Bersama Keluarga

2. Keraton Kotagede

Masjid Ageng Kotagede jadi salah satu peninggalan Kerajaan Mataram.

Wisata sejarah lainnya yang wajib kamu kunjungi di Yogyakarta ini adalah Keraton Kotagede. Keraton ini adalah sebuah kota kuno yang pernah menjadi ibu kota Kesultanan Mataram (1586-1613).

Di tempat ini kamu bisa melihat berbagai peninggalan bangunan kerajaan yang tersisa, seperti benteng, masjid, pasar, dan pemakaman. Suasana napak tilas Keraton Kotagede ini juga menarik tuk dikunjungi karena beberapa bangunan perumahan di Kotagede masih khas ala nuansa kerajaan.


3. Taman Sari

Suasana bagian dalam wisata Taman Sari, Yogyakarta.

Wisata sejarah lainnya yang tak boleh dilewatkan adalah kompleks Taman Sari. Tempat ini memiliki latar sejarah yang masih berhubungan erat dengan Sri Sultan Hamengkubuwana I. Taman Sari adalah sebuah tempat rekreasi bagi keluarga dan kerabat kerajaan.

Jika kamu datang ke sini, kesan-kesan bangunan lawas akan muncul dan mencuri perhatian. Di dalam Taman Sari juga masih terdapat tempat yang sakral, yakni Pasareyan Ledoksari. Tempat tersebut merupakan sebuah peraduan dan tempat pribadi sultan.

Baca Juga: 5 Wisata Embung di Yogyakarta yang Cocok untuk Hilangkan Penat

Baca Juga: 5 Kebun Binatang di Yogyakarta, Cocok untuk Mengenalkan Hewan ke Buah Hati


4. Panggung Krapyak

Suasana di sekitar Panggung Krapyak, Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Panggung Krapyak ini bisa menjadi tujuan wisata sejarah berikutnya. Bangunan ini memiliki nilai historis yang tinggi. Bangunan Panggung Krapyak yang berada di Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul ini pada masa lampau digunakan oleh raja-raja Mataram untuk tempat pengintaian dan berburu binatang.

Sejak pertama kali dibangun pada masa Sri Sultan Hamengkubuwana I, Panggung Krapyak selain digunakan sebagai tempat peristirahatan saat berburu juga sebagai sumbu garis imajiner. Garis imajiner yang dimaksud adalah sumbu filosofis antara utara di Gunung Merapi dan Tugu Pal putih; selatan Laut Kidul dan Panggung Krapyak; serta pusatnya di Keraton Yogyakarta.


5. Ndalem Jayadipuran

Suasana nampak dari depan Ndalem Jayadipuran, Yogyakarta.

Tempat wisata sejarah lainnya yang ada di Yogyakarta adalah Ndalem Jayadipuran. Tempat ini merupakan bangunan yang memiliki nilai historis, terutama berperan penting pada masa kemerdekaan Indonesia. Tempat ini dipakai untuk Kongres Jong Java ke-VI dan Kongres Wanita Indonesia pertama.

Untuk saat ini, Ndalem Jayadipuran telah dijadikan sebagai bangunan cagar budaya. Bangunan ini juga dijadikan sebagai kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta. Namun, kamu bisa berkunjung ke tempat ini untuk melihat suasana bangunan yang menjadi saksi masa pergerakan nasional.

Baca Juga: 8 Air Terjun di Yogyakarta yang Suguhkan Pemandangan Eksotis, Bikin Pikiran Fresh

Baca Juga: 7 Wisata Museum di Yogyakarta, Cocok untuk Edukasi Anak


6. Monumen PSSI

Halaman depan Monumen PSSI, Yogyakarta.

Salah satu tempat bersejarah yang bisa kamu kunjungi adalah Monumen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Monumen PSSI saat ini telah menjadi bangunan cagar budaya. Pendirian bangunan yang dilakukan pada 3 Juli 1955 oleh seniman bernama Jayeng Asmoro ini ditujukan sebagai peringatan 25 tahun pendirian PSSI.

Untuk lokasinya berada di utara Stadion Mandala Krida. Kamu bisa melihat dan napak tilas tentang bangunan yang diresmikan oleh Sukarno ini. Banyak nilai historis terutama tentang perjuangan sepak bola Indonesia sejak awal kemerdekaan.


7. Monumen Jogja Kembali

Suasana halaman depan Monumen Jogja Kembali.

Tempat wisata sejarah berikutnya yang bisa kamu kunjungi adalah Monumen Jogja Kembali (Monjali). Tempat ini dibangun pada 29 Juni 1985 oleh Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Monjali sendiri dibangun untuk memperingati sekaligus penanda ditariknya tentara pendudukan Belanda dari Ibu Kota Yogyakrta pada tanggal 29 Juni 1949. Selain itu, Monjali juga sebagai penanda bebasnya Indonesia secara nyata dari penjajahan Belanda.

Jika kamu ingin mengunjungi tempat ini, lokasinya berada di Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman. Di bangunan kerucut tiga lantai itu kamu akan mendapatkan berbagai cerita rakyat di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini