Tanda-Tanda VPN yang Mengandung Scam

Yowan R
Senin 29 Mei 2023, 21:27 WIB
Ilustrasi VPN (Sumber : kaspersky.dk)

Ilustrasi VPN (Sumber : kaspersky.dk)

LABVIRAL.COM - Virtual Private Network (VPN) adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna internet dapat mengakses internet secara aman dan privat melalui jaringan terenkripsi.

Pengguna internet juga dapat mengirim dan menerima data melalui koneksi internet yang terenkripsi dengan VPN. Sehingga, informasi yang dikirim tidak dapat diakses oleh pihak yang berwenang.

Menggunakan VPN juga memungkinkan para pengguna internet memperoleh akses ke situs web yang dibatasi atau diblokir oleh pihak berwenang di wilayah tertentu.

Sayangnya, menggunakan VPN juga dibarengi dengan berbagai bahaya yang mengandung scam. Karena itu, para pengguna wajib mengetahui beberapa tanda-tanda untuk menghindari bahaya yang mengandung scam.

Berikut tanda-tandanya:

1. VPN tidak berbayar atau gratis

Meskipun saat ini sudah banyak VPN gratis yang dijamin aman seperti TunnelBear dan Windscribe, tetapi sebagai pengguna, kamu tetap harus berhati-hati saat menemukan VPN dengan embel-embel gratis.

Sebab, banyak VPN berbahaya yang memanfaatkan label gratis sebagai salah satu cara untuk memancing mangsa untuk menggunakannya. Mengingat ada banyak orang yang sangat tertarik dengan VPN gratis.

Karena itu, saat kamu menemukan VPN gratis, ada baiknya untuk tidak langsung menggunakannya dan melakukan sedikit penelitian untuk melihat apakah VPN tersebut aman atau tidak.

2. Menawarkan langganan seumur hidup

Selain tidak berbayar atau gratis, salah satu cara VPN berbahaya untuk mendapatkan korban adalah menawarkan opsi berlangganan seumur hidup hanya dengan satu kali bayar saja.

Karena itu, saat menemukan VPN yang menawarkan opsi semacam itu, pastikan untuk segera menghindarinya dan beralih ke VPN yang lain. Sebab, mustahil VPN yang membutuhkan dana untuk mengoperasikan server mereka di seluruh dunia, dengan mudahnya memberikan pilihan berlangganan gratis seumur hidup kepada penggunanya hanya dengan satu kali bayar.

3. Memiliki kebijakan privasi yang tidak jelas

Sebelum mempercayakan data kamu dengan menggunakan VPN, akan sangat penting untuk mengecek kebijakan privasi yang digunakan VPN tersebut.

Kebijakan privasi ini ada untuk menginformasikan pengguna bagaimana data mereka dikoleksi atau digunakan. Jika VPN yang akan kamu gunakan tidak memiliki kebijakan privasi yang jelas, sebaiknya untuk tidak menggunakannya.

Karena, VPN dengan kebijakan privasi yang tidak jelas atau ketat, berpotensi membahayakan data penggunanya di mana data bisa dibagikan secara ilegal atau dieksploitasi dengan berbagai cara.

4. Mencatat data pengguna

Tujuan utama VPN adalah untuk mengambil lalu lintas data kamu dan mengenkripsinya, sehingga hacker tidak bisa melihat aktivitas online atau alamat IP perangkat penggunanya. Singkatnya, VPN dibuat untuk menjaga data kamu agar tetap privat dan aman. Selain kebijakan privasi, pengguna juga harus memastikan jika VPN yang digunakan tidak mencatat data seperti alamat IP, alamat email, situs yang dikunjungi dan masih banyak lagi.

Sangat disarankan untuk menggunakan VPN yang memiliki ‘no-log policy’ agar data pengguna terjamin keamanannya.

5. Fitur keamanan yang terlalu lemah

Sebagai layanan untuk mengamankan data saat berselancar di internet, pengguna juga harus tahu fitur keamanan apa saja yang ditawarkan oleh VPN yang akan digunakan. Metode enkripsi yang kuat, server aman, kill switch dan banyak lainnya berperan penting dalam menjaga lalu lintas online. VPN yang bagus umumnya selalu menginformasikan fitur keamanan pada situs resminya dan menggunakan enkripsi yang kuat seperti AES-256 untuk memastikan data pengguna benar-benar aman.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Berita Terkait Berita Terkini