Karena itulah, ban beralur jauh lebih cocok untuk kendaraan harian yang harus menghadapi berbagai kondisi cuaca dan permukaan jalan.
Kenapa Ban Balap Justru Tidak Beralur?
Berbeda dengan kendaraan umum, ban yang digunakan di arena balap justru tidak memiliki alur sama sekali.
Ban jenis ini dikenal dengan nama "racing slick". Permukaan ban yang halus membuat seluruh bagian ban bisa mencengkeram aspal secara maksimal. Hasilnya, mobil atau motor balap bisa berakselerasi dan melakukan pengereman lebih cepat serta stabil.
Selain itu, ban slick juga dirancang untuk menahan suhu ekstrem. Dalam kecepatan tinggi, suhu ban bisa mencapai 95–100°C, cukup panas untuk… ya, hampir seperti air mendidih! Karena itulah, ban balap dibuat dengan bahan khusus yang tahan panas dan mampu mempertahankan performa di lintasan kering.
Baca Juga: Parenting Anak di Era Digital, Menjaga Batas, Bukan Melarang. Bunda Haus Baca
Ban slick pertama kali diperkenalkan pada tahun 1971 dalam ajang Formula 1 di Spanyol oleh perusahaan Goodyear. Namun, penggunaannya sempat dilarang karena dianggap terlalu berisiko di tikungan.
Barulah pada tahun 2009, ban slick kembali digunakan secara resmi di beberapa kompetisi balap dunia.
Ban Harus Disesuaikan dengan Kondisi Cuaca
Dalam dunia balap, cuaca di sirkuit bisa berubah-ubah seperti panas, mendung, bahkan hujan. Karena itu, pemilihan jenis ban menjadi hal yang sangat penting.
Ban slick hanya cocok digunakan di lintasan kering dan cuaca panas, sementara untuk kondisi basah, pembalap akan beralih ke wet tire (ban basah) yang memiliki alur khusus agar tidak tergelincir.
Apakah Aman Menggunakan Ban Slick di Kendaraan Harian?
Melihat tampilan ban balap yang halus, mungkin kamu pernah berpikir untuk menggantinya di motor atau mobil pribadi agar terlihat keren seperti pembalap MotoGP. Tapi, hal ini sangat tidak disarankan.