Kemenag Tegaskan Catatan dalam Nota Diplomatik Dubes Saudi Sudah Tuntas Sebelum Puncak Haji

Aryafdillahi HS
Sabtu 21 Juni 2025, 10:49 WIB
Kemenag Tegaskan Catatan dalam Nota Diplomatik Dubes Saudi Sudah Tuntas Sebelum Puncak Haji (Sumber : Dok. Kemenag)

Kemenag Tegaskan Catatan dalam Nota Diplomatik Dubes Saudi Sudah Tuntas Sebelum Puncak Haji (Sumber : Dok. Kemenag)

“Ini sempat ramai, lalu kami jelaskan. Kami tentu tidak bisa juga membiarkan pesawat itu kosong karena ada orang yang sakit atau meninggal. Ketika temen-temen di lapangan masih memungkinkan untuk bisa mengganti, maka mereka akan menggantikan dengan penumpang berikutnya,” papar Hilman.

“Akan hal ini, rekonsiliasi data setiap hari dan setiap malam dilakukan oleh tim Penyelenggara Haji dan Umrah atau misi haji Indonesia melalui Kantor Urusan Haji, dengan Kementerian Haji dan Syarikah. Kita bahu-membahu setiap hari untuk melakukan konsolidasi. Itu sudah selesai dan alhamdulillah lancar sebagaimana saat ini jemaah juga sudah bisa kembali ke Tanah Air,” sambungnya.

Baca Juga: Gerak Cepat Pemerintah Pusat Siapkan Solusi bagi Korban Pergerakan Tanah di Purwakarta

Poin kedua adalah pergerakan jamaah gelombang I dari Madinah ke Makkah, di mana sebagian jamaah sementara tertahan karena perbedaan syarikah, sehingga Ditjen PHU menyiapkan transportasi alternatif.

“Ditjen PHU atau Misi Haji Indonesia menyediakan transportasi sendiri. Ada yang memakai mobil lebih kecil atau mini-bus atau mobil yang lain. Inilah yang disebut dalam surat tersebut sebagai memberangkatkan tidak sesuai dengan prosedur,” jelas Hilman.

“Kita sudah komunikasikan itu ke Kementerian Haji. Kita sudah sampaikan ke Syarikahnya. Jadi itu sudah disepakati. Tidak mungkin kita membawa orang dari Madinah ke Makkah tanpa ada kesepakatan dari lembaga terkait, Kemenhaj maupun Syarikah,” lanjutnya.

Baca Juga: Menteri PPPA Beri Dukungan Padangsidimpuan Bentuk Satgas Khusus untuk Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan

Ketiga, penempatan hotel jamaah di Makkah juga menjadi perhatian, terutama bagi jamaah yang berpindah hotel agar bisa bergabung dengan kloter atau keluarga mereka meski beda syarikah.

“Ini yang disebut sebagai penempatan yang tidak sesuai. Tapi kami sampaikan dan itu menjadi bahan diskusi kami setiap hari dengan Kementerian Haji dan Syarikah penyedia layanan. Termasuk penggabungan suami istri, lansia dan pendampingnya. Jadi kalau mayoritas jemaahnya menempati hotelnya dengan benar sesuai dengan Syarikahnya,” tegas Hilman.

“Tugas dan fungsi kita sebagai penyelenggara haji adalah menyelesaikan masalah-masalah yang muncul di lapangan. Alhamdulillah dengan koordinasi dan dukungan pemerintah Saudi yang solid dan baik, semua bisa teratasi, termasuk pada saat puncak haji,” ucapnya lagi.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini