Mensos Gus Ipul Ajak Pemda Perkuat Urusan Sosial Demi Percepatan Pengentasan Kemiskinan

Aryafdillahi HS
Selasa 27 Mei 2025, 09:27 WIB
Mensos Gus Ipul Ajak Pemda Perkuat Urusan Sosial Demi Percepatan Pengentasan Kemiskinan (Sumber : Dok Kemensos)

Mensos Gus Ipul Ajak Pemda Perkuat Urusan Sosial Demi Percepatan Pengentasan Kemiskinan (Sumber : Dok Kemensos)

LABVIRAL.COMMenteri Sosial Saifullah Yusuf mengajak pemerintah daerah untuk memperkuat pelaksanaan urusan wajib di bidang sosial sebagai langkah strategis dalam mengentaskan kemiskinan. Ajakan ini disampaikan dalam audiensi bersama Bupati Fakfak Samaun Dahlan, Bupati Flores Timur Antonius Doni Dihen, dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Supardian di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Senin (26/5/2025).

“Undang-undang sudah menetapkan enam urusan wajib layanan dasar, dan salah satunya adalah urusan sosial. Namun dalam praktiknya, urusan ini sering kali tertinggal. Karena itu, saya mengajak seluruh kepala daerah untuk memperkuatnya secara serius,” ujar Mensos yang akrab disapa Gus Ipul.

Menurut Gus Ipul, penguatan urusan sosial di daerah menjadi kunci keberhasilan program perlindungan dan pemberdayaan masyarakat miskin. Salah satu fondasi penting adalah penggunaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai dasar kebijakan dan intervensi sosial.

Baca Juga: Bikin Bangga! Remaja Cantik 19 Tahun ini Berhaji Sendirian Sambil Rawat Nenek 86 Tahun

“Presiden telah mengeluarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2025 tentang DTSEN. Data ini harus dijadikan pondasi. Tanpa data yang akurat, bantuan bisa tidak tepat sasaran,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa validasi data DTSEN harus dilakukan secara berkala, mengingat kondisi sosial masyarakat yang sangat dinamis. “Setiap hari ada perubahan, ada yang lahir, meninggal, pindah tempat tinggal. Karena itu, saya minta dukungan dari bupati, wali kota, dan kepala dinas sosial agar data selalu diperbarui,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Gus Ipul juga memperkenalkan program Sekolah Rakyat, sebagai bagian dari upaya memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan. Program ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang terdaftar dalam desil 1 DTSEN.

Baca Juga: Menteri PPPA Dukung Penguatan Paralegal Muslimat NU di Tingkat Desa

“Anak-anak ini akan dipersiapkan menjadi agen perubahan. Seleksi calon siswa harus ketat dan akurat, dengan persetujuan dari dinas sosial, pendamping PKH, BPS, dan disahkan oleh bupati,” jelasnya.

Kementerian Sosial saat ini tengah melakukan seleksi calon siswa Sekolah Rakyat di 53 hingga 100 titik di seluruh Indonesia, dengan target 10 ribu anak.

Ajakan Gus Ipul mendapat sambutan positif dari para kepala daerah. Bupati Fakfak Samaun Dahlan menilai wilayahnya sangat membutuhkan perhatian khusus terkait akses pendidikan. Ia berharap Fakfak dapat menjadi salah satu lokasi pembangunan Sekolah Rakyat.

Baca Juga: KPAI dan Kemendikdasmen Sepakat Perkuat Sistem Pendidikan: Fokus pada Peran Guru, Pencegahan Kekerasan, dan Anak Putus Sekolah

“Dilihat dari kondisi geografis dan syarat yang ada, Fakfak sangat layak menerima Sekolah Rakyat. Kami berharap bisa menjadi bagian dari program ini,” katanya.

Dukungan serupa juga datang dari Bupati Flores Timur Antonius Doni Dihen, yang mengapresiasi program DTSEN dan Sekolah Rakyat. Ia bahkan siap menyediakan lahan seluas 5 hektare sebagai lokasi pembangunan sekolah.

“Kami berharap Flores Timur bisa menjadi bagian dari Sekolah Rakyat. Ini akan menjadi angin segar bagi peningkatan kualitas SDM di daerah kami,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Supardian, menyatakan bahwa angka kemiskinan di wilayahnya masih berada di angka 6,19 persen, dan program Sekolah Rakyat sangat relevan. Ia mengusulkan lokasi pembangunan di sekitar Stadion Jalak Harupat yang telah disurvei dan memiliki fasilitas penunjang.

Sumber: Kementerian Sosial RI

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini