Kemendag Dorong UMKM Kuasai Teknik Afiliasi untuk Perluas Pasar Digital

Aryafdillahi HS
Jumat 25 Juli 2025, 09:54 WIB
Kemendag Dorong UMKM Kuasai Teknik Afiliasi untuk Perluas Pasar Digital (Sumber : Dok. Kemendag)

Kemendag Dorong UMKM Kuasai Teknik Afiliasi untuk Perluas Pasar Digital (Sumber : Dok. Kemendag)

LABVIRAL.COMKementerian Perdagangan terus mendorong pelaku usaha lokal untuk menguasai strategi pemasaran afiliasi di platform e-commerce. Strategi ini dianggap penting dalam meningkatkan daya saing produk dan jasa, terlebih di tengah ketatnya kompetisi pasar digital saat ini.
 
Kehadiran afiliator dinilai mampu menjembatani komunikasi antara produk dengan konsumen. “Keberhasilan produk tidak lagi hanya bergantung pada kualitas fisik (rasa, bentuk, dan fungsi), tetapi juga desain kemasan dan kekuatan cerita (storytelling),” jelas perwakilan Kemendag.
 
Sebagai langkah konkret, Kemendag bekerja sama dengan Lazada Indonesia dan Lampu.id dalam sebuah lokakarya bertajuk “KolaborAksi: Bikin Lebih Dilirik Lewat Konten dan Koneksi Bareng Affiliator”.
 
Acara ini diselenggarakan di kantor Kemendag, Jakarta, pada Kamis (24/7), dan dihadiri lebih dari 200 pelaku ekonomi digital, termasuk 25 afiliator dan pemilik usaha yang sudah dikurasi berdasarkan performa bisnis serta kesiapan digital. Paragon juga turut mendukung jalannya acara.
 
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Iqbal Shoffan Shofwan, menegaskan pentingnya peran afiliator dalam menjangkau konsumen secara lebih personal. “Afiliator membantu menyampaikan pesan produk dan jasa kepada calon pembeli. Produk dan jasa yang dibalut narasi seperti asal usul, cara penggunaan, dan keunggulan akan lebih menarik di mata konsumen. Kolaborasi dengan afiliator menjadi strategi potensial untuk mengangkat citra dan memperluas pasar merek lokal,” ujar Iqbal.
 
Ia menambahkan, kolaborasi antara pelaku industri dan komunitas kreatif seperti afiliator bisa menjadi cara baru dalam membangun usaha. Afiliator juga dapat berperan sebagai storyteller yang menyampaikan nilai produk secara lebih terpersonalisasi kepada konsumen.
 
Riset dataindonesia.id tahun 2024 menunjukkan bahwa 74 persen konsumen membeli produk karena rekomendasi dari afiliator, bukan dari iklan konvensional. Fakta ini memperkuat pentingnya strategi afiliasi sebagai sarana membangun kepercayaan publik.
 
Lokakarya ini turut didukung oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, yang menyediakan booth konsultasi desain dari Indonesia Design Development Center (IDDC). Tiga desainer dihadirkan untuk memberikan saran desain kemasan yang menarik dan meningkatkan daya saing produk UMKM.
 
Dedi Riyanto, pemilik Walet Mas Batik, mengaku memperoleh banyak ilmu baru dari lokakarya ini, terutama tentang peran strategis afiliator. Ia berharap Kemendag bisa melanjutkan program pelatihan semacam ini dengan durasi yang lebih panjang dan sistematis.
 
Budi Primawan, VP Government Affairs Lazada Indonesia, menyatakan bahwa pemasaran afiliasi bisa memberikan penghasilan bagi siapa saja, termasuk mereka yang tidak memiliki produk atau waktu untuk berjualan langsung.
 
“Strategi afiliasi berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital, mulai dari membagikan tautan hingga membuat konten kreatif. Afiliasi memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat, yakni penjual, pembeli, pasar daring (marketplace), dan afiliator itu sendiri,” ujar Budi.
 
Melissa Wijaya, pendiri Lampu.id, menekankan pentingnya membangun komunitas digital yang kuat lewat cerita dan pengalaman konsumen.
 
“Melalui edukasi yang relevan dan ruang kolaborasi antara pelaku usaha dan afiliator, kami berupaya membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Karena setiap produk lokal berhak punya panggung, tak hanya di pasar nasional, tapi juga di kancah global,” ujar Melissa.
 
Dalam sesi interaktif lokakarya, para afiliator dan pembuat konten membagikan pengalaman mereka serta memberikan panduan praktis kepada pelaku usaha. Di antaranya adalah pentingnya membuat konten yang menarik dan relevan bagi audiens, mengelola anggaran promosi secara efisien, menentukan skema komisi yang adil, memperhatikan jenis konten dengan tingkat konversi terbaik, serta membangun hubungan jangka panjang dengan afiliator yang sejalan dengan nilai-nilai merek.
Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini