Apakah Obat Tidur Pilihan Tepat Mengobati Insomnia? Simak Penjelasan Berikut

Zahwa Elia Azzahra
Rabu 15 Maret 2023, 21:15 WIB
Ilustrasi, tidur nyenyak

Ilustrasi, tidur nyenyak

“Di antara semua orang dewasa, penggunaan obat tidur meningkat seiring bertambahnya usia, menurun seiring meningkatnya pendapatan, dan lebih tinggi di antara orang dewasa kulit putih non-Hispanik dibandingkan dengan orang dewasa dari ras lain dan kelompok asal Hispanik,” demikian catatan laporan tersebut mengenai temuan utamanya.

Para peneliti menganalisis data dari Survei wawancara kesehatan nasional 2020 terhadap orang dewasa berusia 18 tahun ke atas untuk mengetahui persentase pria dan wanita yang menggunakan obat untuk tidur.

Baca Juga: Mengenal Kutu Rambut, Pembuat Kepala Gatal Gak Karuan

Hasil Studi

Studi tersebut menemukan bahwa orang dewasa minum obat untuk tidur dengan bertambahnya usia, yakni 5,6% yang berusia 18-44, sebanyak 10,1% yang berusia 45-64, dan 11,9% berusia 65 tahun ke atas.

“Laki-laki Hispanik lebih mungkin minum obat tidur daripada pria Asia non-Hispanik, sementara di kalangan wanita, kelompok ini tidak berbeda,” catat laporan tersebut.

Sleep Foundation mencatat bahwa obat tidur tidak boleh menjadi pilihan pertama untuk mengobati insomnia.

Baca Juga: Cara Sederhana untuk Atasi Sembelit di Rumah

“Karena mereka dapat membuat ketagihan dan sering disertai dengan efek samping, American College of Physicians dan American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan untuk menggunakan teknik lain sebelum beralih ke obat tidur farmasi,” menurut situs web Sleep Foundation.

Penelitian memperkirakan risiko kematian 1,5 hingga lima kali lipat lebih tinggi akibat obat tidur.

“Perawatan non-obat/resep seperti terapi perilaku kognitif (CBT), terapi cahaya bila perlu, dll. Harus dilakukan sebelum menggunakan obat tidur,” catat Dr. Sidhu dari California.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini